Contoh kegiatan yang mencerminkan sila keempat dalam lingkungan masyarakat yaitu?
a. melaksanakan kerja bakti sosial
b. melaksanakan pemilihan ketua RW
c. membantu warga yang tidak mampu
d. melaksanakan pembangunan rumah ibadah
e. Semua jawaban benar
Kunci jawaban soal:
Jawaban: B. melaksanakan pemilihan ketua RW
Pembahasan :
Sila keempat dalam Pancasila adalah “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”.
Sila ini menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh warga masyarakat dalam mengambil keputusan dan mengelola urusan bersama.
Melakukan pemilihan ketua RW adalah salah satu contoh kegiatan yang mencerminkan sila keempat. Berikut adalah penjelasan mengenai kegiatan tersebut:
1. Penyusunan peraturan dan prosedur
Sebelum melaksanakan pemilihan ketua RW, perlu disusun peraturan dan prosedur yang jelas mengenai mekanisme pemilihan, kualifikasi calon, masa jabatan, dan sebagainya.
Hal ini akan memastikan bahwa proses pemilihan berjalan dengan adil, terbuka, dan transparan.
2. Sosialisasi kepada warga masyarakat
Pihak yang bertanggung jawab dalam pemilihan ketua RW perlu melakukan sosialisasi kepada seluruh warga masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pemilihan tersebut.
Sosialisasi ini dapat dilakukan melalui pertemuan warga, pengumuman di tempat umum, selebaran, atau melalui media sosial.
3. Pendaftaran calon
Setelah sosialisasi dilakukan, warga yang berminat untuk menjadi calon ketua RW dapat mendaftar dengan mengikuti persyaratan yang telah ditetapkan.
Hal ini akan memberikan kesempatan kepada siapa pun yang memenuhi kualifikasi untuk ikut berpartisipasi dalam proses pemilihan.
4. Debat atau kampanye
Sebagai bagian dari proses pemilihan, calon ketua RW dapat diberikan kesempatan untuk melakukan debat atau kampanye guna memaparkan visi, misi, dan rencana kerja mereka kepada warga masyarakat.
Ini memungkinkan warga untuk memperoleh informasi yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat.
5. Pelaksanaan pemilihan
Setelah tahap pendaftaran dan kampanye, pemilihan ketua RW dilakukan secara demokratis, melalui proses pemungutan suara atau mekanisme pemilihan yang telah disepakati.
Semua warga masyarakat yang memenuhi syarat memiliki hak suara yang sama untuk memilih calon ketua RW yang dianggap paling sesuai.
6. Penghitungan suara dan pengumuman hasil
Setelah pemilihan selesai, suara akan dihitung secara teliti dan hasilnya diumumkan kepada seluruh warga masyarakat.
Transparansi dalam proses penghitungan suara dan pengumuman hasil sangat penting untuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap pemilihan tersebut.
7. Pelantikan ketua RW
Calon yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan akan dilantik menjadi ketua RW sesuai dengan masa jabatan yang telah ditentukan.
Pelantikan ini mengkonfirmasi penerimaan dan pengakuan secara resmi dari masyarakat terhadap hasil pemilihan tersebut.
Melalui pelaksanaan pemilihan ketua RW yang melibatkan partisipasi aktif dari warga masyarakat, kita dapat mencerminkan sila keempat Pancasila, yaitu
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dengan melibatkan warga masyarakat dalam pemilihan ketua RW, kita menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan menghargai suara setiap individu.
Selain itu, kegiatan tersebut juga mencerminkan penggunaan hikmat kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
Dalam konteks pemilihan ketua RW, hikmat kebijaksanaan mencakup:
1. Evaluasi kualifikasi calon
Pada tahap pemilihan, warga masyarakat akan mengevaluasi kualifikasi dan kompetensi calon ketua RW.
Mereka akan mempertimbangkan pengalaman, integritas, pemahaman tentang kebutuhan masyarakat, serta kemampuan untuk memimpin dan mengelola urusan RW dengan bijaksana.
2. Permusyawaratan
Dalam proses pemilihan, warga masyarakat memiliki kesempatan untuk berdiskusi, menyampaikan pendapat, dan memberikan masukan mengenai calon yang dianggap paling layak.
Pemilihan ini mencerminkan semangat permusyawaratan, di mana keputusan diambil melalui dialog dan konsensus yang melibatkan partisipasi semua pihak yang terlibat.
3. Pengambilan keputusan yang bijaksana
Setelah melalui proses pemilihan dan pemungutan suara, keputusan akhir ditentukan berdasarkan hasil suara warga masyarakat.
Dalam hal ini, hikmat kebijaksanaan terletak pada pengambilan keputusan yang mempertimbangkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
4. Tanggung jawab kepemimpinan
Setelah terpilih, ketua RW harus melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan bijaksana.
Mereka diharapkan memimpin RW secara adil, transparan, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat.
Dalam menghadapi berbagai tantangan dan masalah, ketua RW juga diharapkan menggunakan hikmat kebijaksanaan dalam mengambil keputusan yang terbaik bagi kepentingan bersama.
Melalui kegiatan pemilihan ketua RW yang melibatkan partisipasi aktif, permusyawaratan, dan penggunaan hikmat kebijaksanaan, sila keempat Pancasila dapat terwujud dalam lingkungan masyarakat.
Dengan demikian, masyarakat dapat merasakan adanya keadilan, demokrasi, dan kepemimpinan yang bijaksana dalam pengelolaan urusan bersama di tingkat RW.