Hak untuk memilih suatu kewarganegaraan dalam stelsel aktif disebut?

materipintar

Hak untuk memilih suatu kewarganegaraan dalam stelsel aktif disebut?

a. hak asasi
b. hak opsi
c. hak repudiasi
d. eigendom
e. Semua jawaban benar

Kunci jawaban soal :

Jawaban: B. hak opsi

Pembahasan :

Hak untuk memilih suatu kewarganegaraan dalam stelsel aktif biasanya disebut sebagai hak untuk mendapatkan atau memperoleh kewarganegaraan.

Dalam beberapa negara, terdapat prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh individu untuk dapat memilih atau mengajukan permohonan untuk menjadi warga negara.

Stelsel aktif mengacu pada situasi di mana individu harus mengambil tindakan atau mengikuti prosedur tertentu untuk mendapatkan kewarganegaraan. I

ni berbeda dengan stelsel pasif, di mana seseorang secara otomatis memperoleh kewarganegaraan berdasarkan status kelahiran atau kebangsaan orang tua.

Prosedur untuk memperoleh kewarganegaraan dapat bervariasi antara negara-negara.

Biasanya, ini melibatkan mengajukan permohonan dan memenuhi persyaratan tertentu, seperti memenuhi syarat usia, tinggal di negara tersebut untuk jangka waktu tertentu, menguasai bahasa negara, memiliki penghasilan atau pekerjaan yang stabil, dan lain sebagainya.

Beberapa negara juga mewajibkan calon warga negara untuk mengambil ujian kewarganegaraan atau mengikuti program integrasi sosial.

Hak untuk memilih kewarganegaraan dalam stelsel aktif memberikan kesempatan kepada individu untuk menjadi warga negara dengan sengaja dan aktif mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk itu.

Ini adalah bagian dari kedaulatan negara untuk menentukan siapa yang dapat menjadi warga negaranya dan untuk menjaga kepentingan dan nilai-nilai yang dianggap penting oleh negara tersebut.

Dalam konteks hak untuk memilih suatu kewarganegaraan dalam stelsel aktif, penting untuk diingat bahwa setiap negara memiliki yurisdiksi dan kedaulatan penuh untuk mengatur proses pemberian kewarganegaraan.

Mereka dapat menetapkan persyaratan dan prosedur yang berbeda untuk memperoleh kewarganegaraan, dan memiliki kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh calon warga negara.

Dalam beberapa kasus, negara dapat memberlakukan kebijakan khusus yang memberikan hak kepada individu untuk memilih kewarganegaraan mereka.

Misalnya, beberapa negara memiliki program kewarganegaraan investasi di mana individu dapat memperoleh kewarganegaraan dengan melakukan investasi signifikan dalam perekonomian negara tersebut.

Selain itu, beberapa negara juga memiliki kebijakan khusus untuk memberikan kewarganegaraan kepada keturunan mereka yang lahir di luar negeri.

Hal ini dikenal sebagai jus sanguinis, di mana seseorang dapat memperoleh kewarganegaraan dari orang tua mereka yang merupakan warga negara negara tersebut.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua negara mengizinkan pemilihan kewarganegaraan secara aktif.

Beberapa negara menerapkan stelsel pasif di mana kewarganegaraan diberikan secara otomatis berdasarkan kelahiran di wilayah negara tersebut atau keturunan dari warga negara.

Selain itu, proses pemberian kewarganegaraan juga dapat melibatkan pengujian dan pemeriksaan ketat terkait kepatuhan hukum, keamanan, dan persyaratan lainnya.

Negara-negara umumnya ingin memastikan bahwa calon warga negara memiliki komitmen yang kuat terhadap negara, dan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan ekonomi negara tersebut.

Dalam banyak kasus, hak untuk memilih kewarganegaraan dalam stelsel aktif adalah hak istimewa yang diberikan oleh negara kepada individu yang memenuhi persyaratan tertentu.

Oleh karena itu, penting bagi individu yang ingin memperoleh kewarganegaraan untuk memahami dan mematuhi prosedur dan persyaratan yang ditetapkan oleh negara yang bersangkutan.