Prestasi gemilang dari kabinet Ali Sastroamidjojo I adalah?
a. Dirancangnya pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif
b. Diselenggarakan Konferensi Asia-Afrika
c. Ditumpasnya gerakan separatism
d. Menghancurkan masalah SARA
e. Diselenggarakannya pemilu
Kunci jawaban soal :
Jawaban: B. Diselenggarakan Konferensi Asia-Afrika
Pembahasan :
Kabinet Ali Sastroamidjojo I adalah kabinet yang menjabat di Indonesia pada periode 30 Januari 1956 hingga 9 April 1957.
Pada masa pemerintahan kabinet ini, terdapat beberapa prestasi penting yang dicapai. Salah satu prestasi gemilangnya adalah penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika yang bersejarah.
Konferensi Asia-Afrika, yang dikenal juga dengan sebutan Konferensi Bandung, diadakan pada tanggal 18-24 April 1955 di Bandung, Indonesia.
Konferensi ini dihadiri oleh para pemimpin dan perwakilan negara dari Asia dan Afrika yang baru merdeka atau sedang dalam proses untuk memperoleh kemerdekaan.
Konferensi Bandung ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan kerjasama antara negara-negara Asia dan Afrika, serta mengadvokasi prinsip-prinsip anti-kolonialisme, anti-imperialisme, dan penghormatan terhadap kedaulatan negara.
Pertemuan ini berhasil menghasilkan Deklarasi Bandung yang memuat sepuluh prinsip mengenai penolakan kolonialisme, kerjasama ekonomi dan teknik, dan prinsip-prinsip dasar hubungan internasional.
Konferensi Bandung dianggap sebagai tonggak penting dalam gerakan Non-Blok dan berdampak luas dalam politik global serta pembentukan blok negara-negara berkembang.
Prestasi penyelenggaraan Konferensi Bandung ini menjadi tonggak bersejarah bagi Indonesia dan kabinet Ali Sastroamidjojo I dalam menjalin hubungan dengan negara-negara Asia dan Afrika serta mengukuhkan peran Indonesia sebagai salah satu pemimpin gerakan anti-kolonialisme dan anti-imperialisme.
Selain penyelenggaraan Konferensi Bandung, kabinet Ali Sastroamidjojo I juga memiliki beberapa prestasi lain yang patut disebutkan.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
Pembentukan Dana Abadi Pembangunan (DAP)
Kabinet Ali Sastroamidjojo I berhasil membentuk Dana Abadi Pembangunan (DAP) pada tahun 1956.
Tujuan dari pembentukan DAP adalah untuk mengumpulkan dan mengelola dana yang digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan di Indonesia.
DAP menjadi salah satu instrumen penting dalam menjalankan program pembangunan nasional.
Pembentukan Perusahaan Negara (PN)
Kabinet Ali Sastroamidjojo I juga melakukan pembentukan Perusahaan Negara (PN) dengan tujuan untuk mengelola sektor-sektor ekonomi yang vital dan strategis bagi negara.
PN berperan dalam mengendalikan dan mengelola sejumlah perusahaan nasional, termasuk di bidang energi, transportasi, dan industri.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan pengelolaan sumber daya ekonomi negara.
Penandatanganan Perjanjian Dasar Republik Indonesia-Negara Federal Republik Jerman Barat
Pada tanggal 25 Maret 1957, kabinet Ali Sastroamidjojo I berhasil menandatangani Perjanjian Dasar Republik Indonesia-Negara Federal Republik Jerman Barat.
Perjanjian ini menandai pembukaan hubungan diplomatik antara kedua negara dan mengatur kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekonomi, perdagangan, dan investasi.
Upaya Pemulihan Ekonomi
Kabinet Ali Sastroamidjojo I juga giat melakukan upaya pemulihan ekonomi pasca perang dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada masa itu.
Beberapa langkah yang diambil antara lain stabilisasi mata uang, peningkatan produksi pertanian, pengembangan industri, dan reformasi keuangan.
Prestasi-prestasi di atas menunjukkan upaya kabinet Ali Sastroamidjojo I dalam membangun Indonesia pasca kemerdekaan dan mengatasi tantangan yang dihadapi pada masa itu.
Meskipun masa jabatan kabinet ini relatif singkat, namun pencapaian yang mereka raih memiliki dampak yang signifikan dalam sejarah Indonesia.