SOAL:
Tanaman jagung menggulungkan daun saat musim kemarau. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan. Tumbuhan lain yang memiliki cara adaptasi sama adalah?
a. Tebu & Pisang
b. Tebu & Nangka
c. Padi & Pisang
d. Padi & Tebu
e. Semua jawaban benar
Jawaban:
D. Padi & Tebu
PEMBAHASAN
Tumbuhan yang Menggulungkan Daunnya pada Musim Kemarau
Pertanyaan tentang tumbuhan yang menggulungkan daunnya pada musim kemarau membuktikan sesuatu. Intinya masyarakat Indonesia sering tidak sadar tentang dengan yang terjadi di sekitarnya.
Perlu diketahui, tumbuhan tersebut sangat mudah dijumpai di Indonesia. Adalah kesalahan kalau jawaban dari pertanyaan tersebut adalah tanaman seperti raflesia arnoldi atau anggrek.
Ini adalah tanaman yang bahan hasilnya sering di makan. Oleh sebab itu, masyarakat harusnya tahu jawaban dari pertanyaan tentang tumbuhan yang menggulungkan daunnya pada musim kemarau.
Tumbuhan yang Menggulungkan Daunnya pada Musim Kemarau Adalah Jagung
Jagung adalah tumbuhan yang dimaksud. Perilaku ini juga dilakukan bukan tanpa alasan. Jagung menggulungkan daunnya pada musim kemarau untuk menghindari penguapan.
Namun mempelajari jagung tidak cukup dengan mempertanyakan tentang tumbuhan yang menggulungkan daunnya pada musim kemarau. Itu karena ada banyak fakta menarik lain yang dimiliki jagung. Berikut beberapa faktanya.
1. Cara Hidup
Perlu diketahui, adalah kesalahan kalau menganggap jagung tumbuh di alam liar. Itu karena, jagung bisa dikatakan sebagai tanaman hasil penemuan manusia. Dulu tongkol jagung tidak sebesar ini dan perubahan tersebut terjadi murni karena perawatan.
2. Macam Penggunaaan
Setiap orang pasti tahu kalau cara penggunaannya jagung sangat banyak. Namun kebanyakan dari Anda pasti terkejut ketika mengetahui kalau jagung memiliki 3500 macam penggunaan. Jumlah tersebut tentu sangat banyak bagi tanaman yang dianggap sederhana.
3. Tanaman Terbesar di AS
Bersama kedelai, jagung adalah tanaman terbesar di AS. Pada tahun 2019 saja, ada sampai 90 juta hektar lahan yang ditanami jagung. Sekarang jumlah tersebut tentu mengalami penambahan.
AS sendiri memang cukup rajin dalam melakukan rekayasa genetika pada jagung. Itu karena, ada banyak produk AS yang terbuat dari jagung.
4. Jarang Dimakan di AS
Walaupun banyak, jagung di AS jarang dimakan manusia. 40 persen produksi jagung disana diubah menjadi etanol, 40 persen untuk pakan ternak, dan sisanya akan diekspor.
Kalaupun ada yang dimakan, itu hanya satu sampai 10 persen dari produksi total.
Kebanyakan dari Anda pasti baru mengetahui fakta unik dari jagung di atas. Hal tersebut membuktikan kalau kesadaran terkait hal yang ada di sekitar sangat kurang.
Oleh sebab itu, budayakan pertanyaan seperti tumbuhan yang menggulungkan daun pada musim kemarau.